Cute Rocking Baby Monkey
Cute Rocking Baby Monkey
Cute Rocking Baby Monkey

Minggu, 26 April 2015

Langkah yang Mudah untuk Mengobatimimisan



 Mengkutip dariwww.puspadanta.com


Top of Form
Langkah yang Mudah untuk Mengobatimimisan


Puspadanta – Mimisan ialah darah yang keluar melalui hidung, disebabkan adanya pembuluh darah yang berada di selaput lendir hidung pecah. Pecahnya pembuluh darah, menyebabkan darah keluar secara terus-menerus dari hidung, sedikit atau banyaknya darah yang keluar bergantung pada besar atau kecilnya pembuluh darah yang pecah tersebut.
Mimisan sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Epistaksis Anterior
Mimisan ini disebabkan oleh pecahnya sambungan antara arteri etmodialis anterior dan labialis superior. Titik perdarahannya jelas, yaitu hanya di hidung bagian depan, sehingga tidak berbahaya. Arteri-arteri yang ada di anterior itu letaknya di permukaan dan sangat kecil, bila terjadi mimisan pecahnya cuma kecil. Pada perdarahannya normal, sekitar 3-5 menit akan berhenti sendiri. Mimisan jenis ini sering terjadi pada anak-anak karena kurang istirahat, panas tinggi, menjelang akil balig, atau trauma di hidung bagian luar.
Epistaksis Posterior
Mimisan ini disebabkan oleh pecahnya arteri sfenopalatina. Titik perdarahannya tidak kelihatan, karena letak arterinya di dalam. Namun, tiba-tiba bisa terjadi perdarahan terus-menerus lewat hidung. Pada epistaksis posterior, yang pecah adalah arteri besar, sehingga perdarahannya bisa terus-menerus. Karena itu, si penderita harus segera dibawa ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter spesialis THT (Telinga Hidung, Tenggorokan) dan penyakit dalam. Bukan dokter umum, sebab jika dokter umum yang menangani epistaksis posterior ini, maka risiko kematian sangat besar. Di bagian THT pun penanganannya spesifik.
Cara mengatasi mimisan:
Duduk  dengan posisi badan dan kepala agak maju ke depan. Lalu gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dan menutup hidung. Sedangkan mulut dibuka untuk bernapas. Lakukan selama 1-2 menit. Tidak lama kemudian darah biasanya  langsung berhenti. Dengan memajukan kepala berarti darah tidak akan mengalir kembali ke tenggorokan. Gunanya mencegah iritasi dan batuk, tersedak, atau muntah darah. Posisi duduk juga membuat aliran darah lebih lambat, karena posisi jantung sebagai pusat pompa darah berada di bawah hidung. Berbeda jika anak dibaringkan, karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung, sehingga darah yang mengalir pun relatif lebih cepat.
Jika cara pertama belum berhasil, cobalah kompres hidung dengan es. Bungkuslah es dengan saputangan lalu tempelkan di antara kening dan hidung. Selain es, benda lain seperti makanan atau minuman beku bisa digunakan. Es dan benda dingin lainnya yang ditempelkan mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan pun cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat perdarahan sedang berlangsung ataupun berhenti. (Lala)







1 komentar: